Salah Satu Jenis Terbesar:
Beruang Kodiak adalah salah satu jenis beruang terbesar di planet ini. Mereka memiliki berat maksimum 680 kg dan tinggi bahu hingga 3 meter.
Beruang terbesar kedua di dunia setelah beruang kutub
Beruang dengan nama ilmiah Ursus arctos middendorffi ini merupakan subspesies beruang cokelat terbesar di dunia.
Mengutip Alaska Department of Fish and Game, beruang kodiak dewasa terbesar bisa memiliki tinggi bahu 1,5 meter dan berat mencapai 680 kg. Bahkan, beruang ini bisa memiliki tinggi 3 meter saat berdiri dengan dua kaki belakangnya!
Tak heran, beruang Kodiak menduduki peringkat kedua dalam daftar beruang terbesar di dunia setelah beruang kutub.
Kodiak Bear Largest Meat-Eating Land Mammal
This is the Alaskan Kodiak bear.
The weight of the Alaska Kodiak bear is 1000 kg.
When standing, the Kodiak bear can reach 4 meters in height.
The smell and nails of Kodiak bears are very strong, you know.
Individu Tertua yang Diketahui:
Beruang Kodiak biasanya dapat hidup di alam liar selama lebih dari tiga puluh tahun, tetapi ini cukup jarang terjadi.
Beruang Kodiak sangat penting bagi ekosistem Alaska karena membantu mengontrol populasi ikan salmon dan membantu menyebarkan benih tanaman.
Sistem perkawinan beruang kodiak
Musim kawin beruang kodiak dimulai pada bulan Mei dan Juni. Sistem perkawinannya adalah serial monogami, mereka hanya mempunyai satu pasangan selama satu musim kawin. Betina baru melahirkan anaknya setelah mengandung selama 180 hingga 270 hari. Betina bisa terlihat bersama lima hingga enam bayi beruang sebab mereka terkadang mengadopsi anak dari betina lainnya.
Kebanyakan anak beruang tetap bersama betina selama tiga tahun sebelum memulai hidupnya sendirian. Anehnya, jantan bisa melakukan kanibalisme sehingga menyebabkan tingkat kematian anak beruang semakin tinggi, khususnya mereka yang jauh dari induk betinanya.
Beruang kodiak hidup menyendiri
Beruang besar biasanya hidup menyendiri, tapi mereka bisa berkumpul bersama dalam satu kondisi, lho. Misalnya ketika terdapat pemijahan salmon di aliran sungai, dataran rumput, petak buah ceri, bangkai paus atau tempat pembuangan sampah terbuka. Beruang kodiak bisa berada dalam kelompok besar, hingga 60 beruang di area seluas 2,6 kilometer persegi.
Habitat alami yang ganas
Beruang kodiak hidup di alam liar Alaska yang memiliki iklim subpolar, musim dinginnya panjang dan superdingin. Sementara, musim panasnya pendek dan gak begitu hangat.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Habitat mereka bervariasi, mulai dari hutan, tundra, sungai, hingga pegunungan es. Meski ganas, habitat alami mereka yang dekat dengan lautan memberikan berbagai macam sumber makanan.
Baca Juga: Mulai Menjadi Kanibal karena Ulah Manusia, Ini 10 Fakta Beruang Kutub
Biarpun dielu-elukan sebagai salah satu karnivor darat terbesar di dunia, nyatanya beruang kodiak adalah omnivor. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu makan rerumputan dan beri-berian ketimbang makan daging. Namun, ikan tetap jadi menu makanan penting bagi mereka, kok!
Waktu Hidup yang Terbatas:
Di alam liar, Beruang Kodiak hidup sekitar 20 hingga 25 tahun.
Habitatnya sempit, tapi ramai
Menurut laman Animals Network, beruang kodiak hidup di area kira-kira seluas 5000 mil persegi atau hampir mencapai 13.000 kilometer persegi. Wilayah ini terbilang sempit untuk jadi satu-satunya habitat alami sebuah subspesies hewan. Diperkirakan, hidup sebanyak 3.500 ekor beruang kodiak di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, beruang kodiak memiliki teritorial yang jauh lebih sempit daripada spesies beruang lainnya. Tak jarang, mereka akan saling bekerja sama maupun berkumpul di tempat yang memiliki banyak makanan.
Beruang kodiak adalah predator puncak
Sumber yang sama menjelaskan bahwa beruang kodiak merupakan predator puncak di wilayahnya karena ukuran dan berat tubuhnya. Karenanya, mereka hanya memiliki sangat sedikit pemangsa alami. Ancaman beruang kodiak mulai dari perubahan iklim, proyek pembangunan energi, pembangunan jalan dan kemungkinan meningkatnya konflik.
Dijelaskan juga bahwa beruang kodiak lebih rentan terhadap parasit dan penyakit dibandingkan beruang lainnya. Para ilmuwan mengatakan bahwa hal tersebut berkaitan dengan perkawinan sedarah dalam satu spesies.